Treng treng treng. Satu
butir pasir berukuran ujung korek api jatuh mengelinding ke lubang toilet.
Ajaib, pipis yang tadinya keluar sebesar lidi, kini mengalir deras seperti pipa
yang baru lepas sumbatan. Rasa nyeri yang menghantui selama dua minggu itu
serta merta hilang.
Di rumah inilah batu itu keluar dan jatuh ke lubang WC setelah menyebabkan nyeri selama hampir dua pekan |
PADANG
PANJANG (Persbiro): Menjelang akhir Pebruari 2016, Alec mengalami hal aneh pada
dirinya. Setiap kali buang air kecil selalu disertai rasa nyeri pada saluran
urin.
“Ah
ini mungkin karena duduk terlalu lama di atas motor,” pikir Alec.
Sejak
awal tahun Ia memang sering bolak balik antara Hambalang – Harapan Indah di
Bekasi untuk satu pekerjaan membantu seorang kawan.
Karena
berpikir ke arah itu, Alec mencoba senam duduk dan yoga. Tapi nyeri setiap
pipis itu tetap masih saja terasa.
Parahnya,
pada saat yang sama, sebelah kaki kiri membengkak dan sulit diajak berjalan.
Kemungkinan
besar, kadar asam urat di dalam pembuluh darah sudah terlalu tinggi.
Alec
teringat selama dua pekan terakhir sering makan sate padang dan gulai cincang hampir tiap hari
berturut-turut.
Daging
termasuk jenis makanan yang bisa memicu asam urat, selain kacang-kacangan.
Asam
urat atau uric acid bersama zat lain seperti kalsium bisa membentuk kristal di
dalam ginjal.
Inilah
yang kemudian dikenal dengan batu ginjal. Ciri utama batu ginjal adalah nyeri
saat buang air kecil dan sakit pinggang.
Batu
ginjal juga bisa terbentuk karena terjadi peningkatan kepekatan pada urine
karena kurang minum air putih.
Teringat
akan kemungkinan adanya batu ginjal, berikut langkah-langkah yang diambil Alec:
Pertama.
Meminum minyak sayur satu sendok pagi dan satu sendok sore selama tiga hari
berturut-turut untuk melapangkan jalan pada pembuluh darah.
Alec, pencinta gaya hidup off the grid (OTG) di pondok kediamannya di Hambalang |
Kedua.
Meminum air rebusan daun kumis kucing pada pagi hari dan rebusan daun sirsak di
sore hari untuk membersihkan pembuluh darah dari asam urat sebelum sempat
mengkristal, selama tiga hari berturut-turut.
Pada
tanggal 4 Maret, Alec harus terbang ke Padang
untuk acara reuni SMP. Bersama dia, ikut seorang teman sesame alumni, Mendes,
seorang salesman obat-obatan.
Sembari
menunggu boarding di bandara, Alec iseng bertanya, “Ndes, kalau pipis terasa
nyeri apa ya obatnya?”
Mendes
dengan sigap menjawab kemungkinan besar itu adalah gejala batu ginjal. Sejumlah
nama obatpun ia resepkan, baik untuk penghancur batu sekaligus peredam rasa
sakit (pain killer).
“Saya
masin simpan obat asam urat di rumah, sejak diresepkan dokter sampai sekarang
tak pernah saya makan. Biasanya nyeri asam urat hilang sendiri jika makanan
yang jadi pantangannya dijaga,” tutur Alec.
Sebagai
seorang naturalis, Alec berusaha semaksimal mungkin menghindari obat-obatan
farmasi karena sifatnya yang kimiawi dan sintetis.
Nyeri
saat buang air kecil jelas bukan perkara enteng, bahkan sanggup menghilangkan
keceriaan dari muka seseorang.
Sampai-sampai
ada teman alumni yang bertanya, “Lec kok belakangan ini jarang bicara, ada
apa?”
Yang
jelas, batu ginjal bisa menghilangkan kegembiraan si pengidapnya.
Karena
jauh dari rumah, ramuan herbal berupa rebusan daun kumis kucing dan daun
sirsak, tak bisa ia teruskan.
Sebagai
gantinya, Alec minum air putih sebanyak dan sebisa mungkin.
Karena
30 tahun tidak bertemu teman-teman sejak tamat SMP, malam minggu dilewatkan
dengan ngobrol-ngobrol sambil tidur-tiduran hingga pukul 03.00 WIB pagi bersama
teman-teman alumni yang ditempatkan di rumah penginapan bernama Kajang Padati.
Mungkin
karena sudah terbiasa, menjelang subuh, Alec terbangun dengan kandung kemih
penuh. Banyak teman bergelimpangan tidur di lantai.
Segera
ia bangkit dan menuju kamar mandi yang terletak di bagian bawah rumah
penginapan milik Pemkot Padang Panjang itu.
Di
rumah itu terdapat empat kamar mandi yang dilengkapi fasilitas air hangat.
Alec
tak berniat untuk mandi, hanya sekadar buang air kecil, bersih-bersih dan
sekalian hendak berwudhu.
Yang
terjadi berikutnya sungguh di luar dugaan!
Treng
treng treng. Satu butir pasir berukuran ujung korek api jatuh mengelinding ke
lubang toilet.
Ajaib, pipis yang tadinya keluar sebesar lidi, kini mengalir deras seperti pipa yang baru lepas sumbatan. Rasa nyeri yang menghantui selama dua minggu itu serta merta hilang.
Ajaib, pipis yang tadinya keluar sebesar lidi, kini mengalir deras seperti pipa yang baru lepas sumbatan. Rasa nyeri yang menghantui selama dua minggu itu serta merta hilang.
Wajahnya
yang sedari kemarin bermuram durja, kini langsung berubah ceria.
Sebagai
rasa syukur, Alec segera bergegas menuju mushola, di mana sudah menanti seorang
ustadz yang juga teman alumni siap mengimami sholat subuh berjamaah di Minggu
dini hari itu.
Ternyata,
bahwa air rebusan daun kumis kucing itu bisa membuang batu ginjal, bukan isapan
jempol belaka, apalagi kalau diselingi dengan air rebusan daun sirsak.
Dan
yang lebih penting lagi adalah, minum air putih banyak-banyak! (ac)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar