Translate

Senin, 25 Mei 2015

Racunnya sepadan dengan manfaat yang diberikannya

Seorang teman dari kampung semasa kecil, sebut saja namanya Nazaruddin, memposting gambar peringatan di wall Facebook-nya bertuliskan, "Tanaman hias ini beracun." Setelah saya amati, salah satu tanaman itu adalah sri rejeki, yang minggu lalu sengaja saya cari di hutan untuk dibudidayakan. Saya menaruhnya di beberapa titik tempat di dinding tiap kamar dalam pondok yang saya tempati, termasuk dalam gudang. Kenapa?

HAMBALANG (Persbiro): Berikut adalah tahap-tahap ketika sri rejeki saya siapkan untuk ditaruh dalam vas bambu, jika diisi tanah (harus rutin disiram), dan botol air mineral, jika diisi air (air cukup ditambah secara berkala).

Kenapa Sri Rejeki? Ia adalah satu dari sekian banyak tanaman Indonesia yang bisa menyedot racun dari udara. Bahkan, hampir semua tumbuhan yang diriset Badan Antariksa AS, NASA, ternyata tumbuh di Indonesia, termasuk andong atau hanjuang yang sering dijadikan penanda batas tanah.

Sri rejeki ditaruh di bale bersama potongan bambu yang dijadikan vas

Akar yang utuh adalah bagian terpenting dalam pembudidayaan tanaman

Untuk hasil maksimal, kotoran kambing perlu digiling terlebih dulu

Tanah yang baik untuk tanaman hias adalah yang gembur dan bercampur pupuk kandang & arang

Masukkan pupuk kandang di awal dan di akhir pengisian tanah media tanam

Untuk mengurangi kerepotan penyiraman rutin, botol plastik bekas minuman atau air mineral bisa digunakan

Blanceng termasuk tanaman penyedot racun yang baik

Meski agak langka, tapi suplir terkenal sebagai penyedot racun dari udara paling bagus yang tumbuh di Indonesia

Tanaman pernyedot racun dari udara lainnya. adalah: lidah mertua, blanceng, hanjuang atau andong, peace lily, maranta, pakis boston, palem kuning, suplir, sirih belanda, walisongo, spider plant, lady's palm (palem bambu) dan dendrobium.

Gambar-gambarnya bisa Anda googling sendiri. Selamat browsing!.

Godambalang Agrokreasi
0821-55315751



Tidak ada komentar:

Posting Komentar